Polyporus rhinocerus
Polyporus rhinocerus
(Nama Cina, hurulingzhi) adalah tipe jamur putih yang biasa didistribusikan
di Cina, Malaysia, Sri lanka, Filipina, Australia, dan Afrika timur (Huang,
1999a). Informasi jamur ini sangat terbatas di literatur.
Morfologi dan Taksonomi
Sclerotium dari P.
rhinocerus memiliki bentuk lingkaran, oval bahkan tidak beraturan (diameter
4-5 cm). Rind (biasanya berwarna putih – coklat pucat) di tubuh buah
yang berbentuk oval ditumbuhi struktur dalam yang tipis, putih, dan halus
seperti serbuk (Huang, 1999b). Sclerotium dari P. rhinocerus
merupakan salah satu folk mahal yang biasa digunakan oleh dokter di Cina
untuk mengobati kanker liver, hepatitis kronis, dan gastric ulcers.
Karena berhasil dikultivasi, nama ilmiah dan taksonomi jamur ini telah diidentifikasi
dan dikonfirmasi dengan karakterisktik morfologi konvensional sebagai P.
rhinocerus Cooke atau Lignosus rhinocerus Cooke Ryv., masuk kedalam
Eumycota, Basidiomycotina, Hymenomycetes, Aphllophorales, dan Polyporaceae
(Huang, 1999a,b).
Sumber Gambar: www.eol.org/pages/192772
Proses Kultur
Informasi kultivasi P.rhinocerus sangat terbatas. Meskipun
demikian, kultivasi p.rhinoceros sclerotia berhasil dilakukan dengan menggunakan
kantong substrat seperti yang dilaporkan Huang (1999b). Kompos tambahan yang
digunakan adalah saw dust (80%), wheat bran (18%), sugar cane
(1%), CaCO3 (1%), dan air (1 : 1 – 1,4). Semua kompos tambahan harus
tercampur rata dan dimasukkan kedalam kantong plastik polipropilen transparan
(170 x 350 x 380 x 0,05 mm) hingga 2/3 tinggi. Setelah memasukkan semua kompos
ke dalam kantong plastik, buka ujung kantong plastik dan ditutup dengan kapas.
Kompos menyebabkan terbentuknya permukaan pertumbuhan Sclerotia
(Huang, 1999b). Ketika kantong plastik didinginkan pada temperature 30oC,
setiap kantong substrat diinokulasi secara aspetik dengan spawn (Miselia
P. rhinocerus dengan kemampuan pembentukan sclerotium, tumbuh pada
medium sawdust-wheat bran selama 30 – 40 hari pada temperature 20 – 25oC)
diikuti oleh proses inkubasi pada 20 – 26oC di ruang inkubasi.
Setelah 1,5 bulan, telah terbentuk koloni pada kantong plastik dan sclerotia
mulai terbentuk. Pada tahap ini, sclerotia dapat tumbuh pada kantong substrat
atau tumbuh pada tanah (tanpa kantong plastik) dibawah dedaunan pohon sedangkan
kompos dalam kantong substrat telah mengecil dan menjadi halus secara perlahan
– lahan (sekitar 6 bulan). Jamur semakin matang dan siap untuk dipanen. Semua
hasil panen dari sclerotia dicuci bersih dan dikeringkan untuk proses lanjutan
sebagai obat.
Pemanfaatan
Lignosus rhinocerus
adalah salah satu jamur obat tradisional yang biasa digunakan untuk
menyembuhkan penyakit kanker seperti kanker payudara, kanker perut dan kanker
paru – paru. Disamping itu, digunakan juga untuk asma, demam, batuk, keracunan
makanan, dan obat luka
Referensi
Cheung, Petter C.K.2008.Mushroom
As Functional Food.New Jersey: John Wiley & Sons Inc
Cui, Bao – Kai
et al. 2010. Morphological and Molecular Evidences for A New Species of Lignosus
(Polyporales, Basidiomycota) from Trofical China. German Mycological
Society and Springer: Mycol Progress, DOI 10.1007/s11557-010-0697-y
Seng, Tan Chon
et al.2010. A Malaysian Traditional Medicine for Cancer Treatment: “Cendawan
Susu Harimay” (Lingosus rhinocerus). UK-Malaysia Symposium On
Drug Discovery And Development for Cancer: P14
http://www.eol.org/pages/192772 diakses tanggal 30 Maret 2011 pukul
09.52 – 09.55
Untuk maklumat lanjut, sila kunjungi http://www.ligno.com.my
BalasHapus